Halaman
Perjuangan pada
Masa Penjajahan
Belanda dan Jepang
Bab
Tahukah kamu bahwa Indonesia pernah mengalami penjajahan? Indonesia pernah dijajah oleh beberapa
negara seperti Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang. Belanda merupakan penjajah yang paling
lama di Indonesia. Belanda menjajah Indonesia sekitar 350 tahun. Setelah itu, datang bangsa Jepang
yang ingin menjajah Indonesia. Bagaimana nasib bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang? Penderitaan apa saja yang dialami oleh rakyat Indonesia? Apakah rakyat Indonesia melakukan
perlawanan pada masa penjajahan tersebut? Siapa saja tokoh yang memimpin perlawanan tersebut?
Sumber
: www.sahistory.org.za
5
Tujuan Belajar
Kata Kunci
Siswa dapat mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang
Penjajahan Belanda dan Jepang. Tokoh-tokoh yang berjuang melawan Belanda dan Jepang
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
74
Peta Konsep
Masa Penjajahan Jepang
Masa Penjajahan
Belanda
Tokoh-Tokoh yang Berjuang
Melawan Belanda
•
Pattimura
•
Tuanku Imam Bonjol
•
Pangeran Diponegoro
•
Sisingamangaraja XII
•
Teuku Umar
•
Awal Berkuasanya
Jepang
•
Masa Pendudukan
Jepang
•
Tokoh-Tokoh yang
Berjuang Melawan
Jepang
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan
Jepang
•
Pemerintahan pada
Masa Penjajahan
Belanda
•
Gubernur Jendral Pada
Masa Penjajahan
Belanda
Bab 5 |
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
75
A
Masa Penjajahan Belanda
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hal tersebut membuat banyak bangsa
lain di dunia datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Mereka yang datang ke Indonesia
adalah para pelaut dan pedagang dari negara-negara di Eropa. Para pedagang yang pada awalnya hanya
berniat berdagang dengan penduduk Indonesia, kemudian berubah niatnya menjadi ingin menguasai
Indonesia. Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda adalah negara-negara dari Benua Eropa yang mencoba
menguasai Indonesia. Namun, Belanda merupakan bangsa yang paling lama menjajah Indonesia. Mereka
menjajah Indonesia kurang lebih selama 350 tahun.
1. Pemerintahan pada Masa Penjajahan Belanda
Ekspedisi Belanda pertama menuju Indonesia terjadi tahun 1596
di bawah pimpinan Cornelis de Houtman yang mendarat di pelabuhan
Banten. Rombongan pertama Belanda ini tidak membuahkan hasil
yang diharapkan. Mereka diusir penduduk pesisir Banten, sebab
mereka bersikap kasar dan sombong. Meskipun gagal, mereka telah
membuka jalan bagi ekspedisi berikutnya untuk datang ke Indonesia.
Pada tahun 1598 Belanda melakukan ekspedisi kedua ke Indonesia
yang dipimpin Jacob van Neck.
Pada tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang yang
bernama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk
menghindari persaingan antara para pedagang Belanda. VOC
memiliki hak istimewa, yaitu sebagai berikut:
-
hak memonopoli perdagangan
-
hak memungut pajak
-
hak memiliki tentara sendiri
-
hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan-
kerajaan di daerah yang dikuasainya
Gambar 5.1
Cornelis de Houtman
Sumber:
www.ariesaksono.files.wordpress.com
-
hak untuk mencetak dan mengeluarkan uang sendiri
-
hak mengumumkan perang dengan negara lain
-
hak mengadakan pemerintahan sendiri
Setelah berhasil mendirikan VOC, kelompok pedagang
Belanda menjadi tertarik untuk menguasai daerah-daerah
nusantara. Selama penjajahan Belanda terjadi beberapakali
pergantian pemerintahan. Beberapa Gubernur Jenderal yang
pernah berkuasa di Indonesia pada masa penjajahan
Belanda antara lain Jan Pieterzoon Coen dan Herman
Willem Daendels. Selain itu, ada pula Thomas Stamford
Raffles yang menjadi wakil pemerintah Inggris di Indonesia
pada saat Inggris menjajah Indonesia selama lima tahun.
Setelah itu wilayah Indonesia kembali jatuh ke tangan
Belanda, yaitu masa pemerintahan Hindia Belanda.
Gambar 5.2
VOC
Sumber:
www.en.wikipedia.org
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
76
a.
Jan Pieterszoon Coen
Jan Pieterszoon Coen merupakan Gubernur Jendral VOC pertama di Indonesia. Jan Pieterszoon Coen
berhasil menyerang dan merebut Jayakarta dari Pangeran Wijayakrama dan mengganti nama Jayakarta
menjadi Batavia. Setelah itu, Belanda memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Batavia. Hal itu karena
VOC menganggap letak Batavia lebih strategis dibandingkan Ambon.
Kebijakan-kebijakan yang dibuat VOC pada masa pemerintahan Jan Pieterszoon Coen sangat
merugikan rakyat Indonesia. Berdasarkan kebijakan tersebut, rakyat Indonesia harus menjual hasil
pertanian mereka hanya kepada VOC dengan harga yang telah ditentukan oleh VOC. Selain itu, para
penguasa pribumi juga hanya boleh berdagang dengan VOC. Akibatnya, rakyat Indonesia terus berada
dalam keadaan miskin.
Gambar 5.3
Jan Pieterszoon Coen
Sumber:
http://www.roepstem.net
b.
Herman Willem Daendels
Pelaksanaan sistem tanam paksa diprakarsai oleh
Gubernur Jenderal Daendels.
Adapun tindakan-tindakan
Daendeles yang membawa penderitaan serta korban
nyawa rakyat Indonesia antara lain :
-
kerja paksa (rodi) pembuatan jalan antara Anyer
sampai Panarukan sepanjang 1000 km.
-
Pembangunan pangkalan laut di Ujung Kulon
(Banten)
-
Di Surabaya Daendels memaksa rakyat untuk
membuat pertahanan laut
Di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah
Priangan, Daendels memerintahkan untuk
memperluas daerah penanaman kopi dalam rangka
untuk mengisi kekosongan kas negara
Gambar 5.4
Herman Willem Daendels
Sumber:
www.engelfriet.net
Bab 5 |
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
77
c.
Thomas Stamford Raffles
Pada 1811, Inggris mendarat di Pulau Jawa dan berhasil
merebut Batavia dari Belanda. Belanda yang terdesak pada
akhirnya menyerah dan membuat perjanjian dengan Inggris.
Perjanjian tersebut dinamakan Perjanjian Tungtang.
Berdasarkan Perjanjian Tuntang, Inggris menguasai seluruh
Jawa, Madura dan seluruh pangkalan Belanda di luar Jawa.
Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai gubernur
jendral yang mewakili pemerintah Inggris di Nusantara.
Raffles memberlakukan kebijakan wajib kerja untuk
menanam tanaman yang laku di pasaran dunia seperti kopi
dan kayu jati. Penjajahan Inggris di Nusantara berlangsung
selama lima tahun.
d.
Hindia Belanda
Pada masa pemerintahannya, Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa atau
Cultuur
S
telsel
. Hal itu karena pada masa pemerintahan Van den Bosch kas negara Belanda sudah kosong
akibat perang. Dengan demikian, tanam paksa ini dilakukan dengan tujuan untuk mengisi kas negara.
Rakyat Indonesia dipaksa untuk menanam tanaman yang laku di pasaran dunia dengan tujuan agar
Belanda mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Adapun aturan tanam paksa adalah sebagai
berikut.
1)
Penduduk desa diwajibkan menyediakan seperlima dari tanahnya untuk ditanami tanaman yang
laku di pasaran Eropa.
2)
Tanah yang dipakai untuk tanaman yang diwajibkan ini dibebaskan dari pajak tanah.
3)
Hasil tanaman wajib itu harus diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda.
4)
Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja selama 66 hari dalam setahun.
5) Kegagalan panen tanaman wajib akan menjadi tanggung jawab pemerintah.
Gambar 5.5
Thomas Stamford Raffles
Sumber:
www.corbis.com
Selama penerapan tanam paksa ini rakyat Indonesia menjadi
semakin menderita. Bencana kelaparan terjadi di mana-mana.
Sebaliknya, kas Belanda yang sebelumnyanya kosong telah terisi
penuh kembali. Kebijakan tanam paksa ini banyak ditentang oleh
masyarakat pribumi maupun warga Belanda. Beberapa warga
Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Eduard
Douwes Dekker, Baron van Houvel, dan van Deventer. Akhirnya,
sejak 1845 pemerintah kolonial Belanda menghapus kebijakan
tersebut secara perlahan-lahan karena sistem tanam paksa
dianggap tidak lagi menguntungkan. Sistem tanam paksa pun
dihentikan pada 1870.
Gambar 5.6
Van den Bosch
Sumber:
www.bp2.blogger.com
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
78
Eduard Douwes Dekker
Eduard Douwes Dekker dilahirkan d Amsterdam pada 2 Maret 1820. Dia
tidak senang dengan diberlakukannya tanam paksa. Douwes Dekker, mantan
Residen Lebak mengecam tanam paksa melalui bukunya Max Havelaar.
Buku tersebut berisi penderitaan rakyat indonesia selama penjajahan
Belanda. Pada buku itu, ia menggunakan nama samaran, Multatuli. Nama
ini berasal dari bahasa Latin yang berarti “aku sudah menderita cukup banyak“
Ia meninggal di Jerman pada 19 Februari 1887.
Gambar 5.7
Eduard Douwes Dekker
Sumber:
www.home.iae.nl
B
Tokoh-tokoh yang Berjuang Melawan Belanda
Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, rakyat Indonesia tidak tinggal diam. Rakyat Indonesia
pada masa itu melakukan perlawanan dengan dipimpin oleh para pejuang yang gagah berani. Namun,
perjuangan rakyat Indonesia pada masa itu masih bersifat kedaerahan. Beberapa tokoh yang memimpin
perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah antara lain Pattimura, Tuanku Imam Bonjol,
Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, Sisingamangaraja XII, dan Teuku Umar.
a.
Pattimura
Pattimura adalah seorang pejuang dari Maluku. Nama
aslinya adalah Thomas Matulessy. Namun, beliau dikenal
dengan nama Kapitan Pattimura. Beliau adalah seorang
mantan sersan mayor pada dinas militer Inggris.
Pengalamannya dalam medan pertempuran beliau gunakan
untuk memimpin rakyat Maluku untuk melawan penjajah
Belanda. Perlawanan tersebut dilakukan karena Pattimura
tidak rela melihat rakyat Maluku yang mengalami
penindasan. Belanda telah bertindak sewenang-wenang
pada rakyat Maluku. Belanda bahkan membuat Benteng
Duurstede di kota Saparua.
Kapitan Pattimura memimpin perjuangan rakyat
melawan Belanda di Maluku pada 1817. Di bawah pimpinan
Pattimura rakyat Maluku berhasil merebut Benteng
Gambar 5.8
Kapitan Pattimura
Sumber:
www.foto-foto.com
Wisata Sosial
Bab 5 |
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
79
Duurstede dalam waktu dua hari. Bahkan, mereka berhasil membunuh hampir semua penghuninya
termasuk Residen Van den Berg.
Pertempuran demi pertempuran terus berkobar dan kemenangan terus diraih oleh pasukan Pattimura.
Untuk menghadapi perlawanan Pattimura, Belanda menggunakan taktik
devide et impera
(memecah
belah). Belanda memperalat Raja Booi untuk mengetahui tempat persembunyian Pattimura. Dengan
taktik tersebut, Pattimura berhasil ditangkap dan dihukum mati pada 16 Desember 1817.
Gambar 5.9
Benteng Duurstede
Sumber
: www.castles.nl
b.
Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol merupakan pejuang yang berasal dari
Sumatra Barat. Nama aslinya yaitu Peto Syarif. Nama Bonjol
diambil dari sebuah nama desa di daerah Sumatra Barat.
Beliau memimpin Kaum Paderi berjuang untuk memurnikan
ajaran Islam dari penyimpangan dan melawan penjajah
belanda.
Tuanku Imam Bonjol memimpin rakyat Sumatra
Barat untuk melawan Belanda karena beliau melihat
Belanda telah bertindak sewenang-wenang. Belanda telah
memperlakukan rakyat Sumatra Barat dengan seenaknya.
Belanda bahkan melakukan politik adu domba dengan
mendekati kaum Adat yang dianggap bisa diajak bekerja
sama. Belanda menganggap Kaum Paderi di bawah
pimpinan Tuanku Imam Bonjol dapat membahayakan
kedudukan Belanda. Perang antara kaum paderi dengan
Belanda disebut perang paderi yang berlangsung tahun
1821-1827.
Gambar 5.10
Tuanku Imam Bonjol
Sumber:
www.foto-foto.com
Setelah perang diponegoro berakhir, seluruh tentara Belanda dikerahkan ke Sumatra Barat untuk
bertempur dengan pasukan Tuanku Imam Bonjol. Pada pertempuran tersebut, Belanda berhasil merebut
daerah Bonjol. Melihat hal tersebut, Kaum Paderi dan Kaum Adat menyadari pentingnya persatuan.
Mereka pun bersatu untuk melawan Belanda. Perlawanan kaum Paderi dan kaum Adat, membuat
Belanda kewalahan. Kaum Paderi berhasil merebut kembali daerah Bonjol.
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
80
Pada 28 Maret 1830, Belanda mengajak Pangeran diponegoro untuk melakukan perundingan.di
Magelang. Namun,
hal tersebut hanya merupakan taktik Belanda untuk m
enangkap Pangeran Diponegoro.
Beliau ditangkap dan diasingkan ke Manado. Kemudian, beliau dipindahkan ke Makasar dan meninggal
dunia di sana pada 8 Januari 1855.
Pada 28 Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol memenuhi undangan Residen Francis untuk berunding
di Palupuh. Namun perundingan tersebut hanya jebakan yang dibuat oleh pihak Belanda.
Tuanku Imam
Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat. Kemudian, beliau dipindahkan ke Ambon dan
selanjutnya ke Manado. Beliau wafat di Manado pada 6 November 1864.
c.
Pangeran Diponegoro
P
angeran Diponegoro merupakan seorang pejuang dari Jawa Tengah. Nama asli beliau adalah Raden Mas
Antawirya. Beliau merupakan putra Sultan Hamengkubuwono III.
Sudah sejak lama Pangeran Diponegoro merasa geram
melihat sikap Belanda yang merendahkan martabat raja-raja
di Jawa. Belanda juga merampas tanah perkebunan milik
rakyat. Namun, beliau lebih geram lagi melihat kehidupan
para bangsawan Mataram yang telah menjadi kaki tangan
Belanda. Pangeran Diponegoro juga marah karena melihat
budaya barat yang menyebabkan kemerosotan akhlak
masyarakat Jawa. Kemarahan Pangeran Diponegoro
semakin memuncak ketika Belanda hendak membangun
jalan baru dari Yogyakarta ke Magelang melalui Tegalrejo,
terlebih lagi jalan ini melalui tanah dan makam leluhur
Pangeran Diponegoro.
Akhirnya pada 1825, pecahlah Perang Diponegoro.
Perang ini berlangsung selama 5 tahun, yaitu sejak 1825
sampai 1830. Dalam peperangan tersebut, beliau dibantu
oleh Pangeran Mangkubumi, Sentot Alibasyah, dan Kyai
Mojo.
Gambar 5.11
Pangeran Diponegoro
Sumber:
www.swaramuslim.com
Gambar 5.12
Pangeran Antasari
Sumber:
www.id.wikipedia.org
d.
Pangeran Antasari
Pangeran Antasari merupakan seorang pejuang dari
Kalimantan Selatan. Beliau merupakan keturunan kesultanan
Banjarmasin. Beliau sangat membenci Belanda yang
menerapkan politik adu domba. Hal tersebut terlihat pada saat
terjadinya pengangkatan sultan baru. Pada saat itu di Kerajaan
Banjar sedang terjadi perselisihan antara Sultan Tamjidillah
III dan Pangeran Hidayat. Atas campur tangan Belanda,
terpilihlah Sultan Tamjidillah III sebagai sultan Banjar.
Sebenarnya, Pangeran Hidayatlah yang lebih berhak untuk
menjadi sultan Banjar.
Pangeran Antasari kemudian mempersiapkan pasukan
untuk melakukan perlawanan pada Belanda. Beliau
menghubungi setiap kepala daerah di Kalimantan Selatan
seperti Martapura, Barito, Kapuas, Kahayan, dan Pleihari.
Bab 5 |
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
81
Setelah semua persiapan selesai dilakukan, Pangeran Antasari memimpin pasukannya untuk
menyerang Belanda sehingga terjadilah perang Banjar pada 18 April 1859. Dalam peperangan tersebut
pihak Belanda berada dalam keadaan terdesak. Mereka kemudian mengajak Pangeran Antasari untuk
melakukan perundingan. Namun, ajakan tersebut ditolak oleh Pangeran Antasari. Pangeran Antasari
dengan bantuan Pangeran Hidayat membuat rencana untuk menyerang Belanda dengan jumlah pasukan
yang lebih besar. Namun, Pangeran Antasari meninggal karena penyakit cacar sebelum dapat menjalankan
rencana tersebut. Beliau meninggal pada 11 Oktober 1862 di Bayan Bebek.
e.
Sisingamangaraja XII
Sisingamangaraja XII merupakan seorang pejuang yang
berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara. Beliau lahir di Bakara
pada 1849. Beliau memimpin rakyat Tapanuli untuk melawan
Belanda. Belanda menyerang Tapanuli pada 1878. Namun,
serangan ini dapat dipatahkan oleh rakyat Tapanuli. Pada
1889, pertempuran kembali berkobar dan Sisingamangaraja
XII beserta pengikutnya bersikap bertahan. Akhirnya pada
1904, Belanda kembali menyerang, dalam serangan kali ini
Sisingamangaraja XII gugur. Beliau kemudian dimakamkan
di Tarutung.
Gambar 5.14
Teuku Umar
Sumber:
www.bungong.files.wordpress.com
g.
Teuku Umar
Teuku Umar merupakan salah satu pejuang dari Aceh. Beliau
bersama istrinya Cut Nyak Dien, dan teman-temannya, yaitu
Panglima Polim dan Teuku Cik Ditiro memimpin rakyat Aceh
untuk melawan Belanda. Perang Aceh berlangsung dari
1873–1903. Belanda sangat kesulitan mematahkan
serangan rakyat Aceh karena rakyat aceh sangat gigih
berjuang untuk mengusir Belanda. Karena itu Belanda
mengutus Snouck Hurgronje untuk menyelidiki kelemahan
masyarakat Aceh. Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut
Belanda kemudian menggunakan siasat adu domba,
caranya dengan memerangi para ulama dan mendekati para
ketua adat dan kaum bangsawan. Cara tersebut ternyata
berhasil dan Perang Aceh dapat dihentikan.
Gambar 5.13
Sisingamangaraja XII
Sumber:
www.foto-foto.com
Kegiatan 1
Carilah gambar salah satu pahlawan nasional yang berjuang melawan Belanda. Setelah itu carilah riwayat
singkat perjuangannya dan ceritakan di depan kelas perjuangan yang dilakukan oleh pahlawan tersebut.
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
82
Kerjakan soal-soal berikut ini!
1.
Mengapa banyak pedagang dari Eropa yang datang ke Indonesia?
2.
Sebutkan hak-hak istimewa yang dimiliki oleh VOC!
3.
Pada masa siapakah sistem tanam paksa diberlakukan?
4.
Kapankah terjadi perang Diponegoro?
5.
Siapakah yang memimpin Perang Banjar?
Tes
Kemampuan
C
Masa Penjajahan Jepang
Setelah sekitar tiga setengah abad dijajah Belanda, Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Indonesia pun
kemudian dijajah Jepang sekitar tiga setengah tahun.
1. Awal Penguasaan Jepang
Pada 1939, Perang Dunia II pecah. Perang tersebut disebut perang dunia karena perang ini melibatkan
dua kelompok negara, yaitu kelompok sekutu dan kelompok sentral. Kelompok sekutu dimotori oleh
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Belanda, sedangkan kelompok sentral dimotori oleh Jerman, Jepang,
dan Italia. Kedua kelompok negara ini saling serang. Negara yang tidak ikut berperang pun merasakan
akibatnya, terutama negara-negara jajahan seperti Indonesia.
Gambar 5.15
Serangan Jepang di Pearl Harbour
Sumber:
www.corbis.com
Pada 7 Desember 1941, Jepang berhasil menyerang Pearl Harbour yang merupakan pangkalan
perang Amerika Serikat di Pasifik. Angkatan laut Jepang mulai beraksi di seluruh Pasifik, sedangkan
angkatan daratnya mendarat di Indochina, Malaya, dan Filipina. Saat itu dimulailah Perang Asia Timur
Raya dan Jepang berhasil melumpuhkan kekuatan sekutu.
Setelah berhasil melumpuhkan pangkalan perang Amerika, Jepang berusaha mengusir Belanda di
Nusantara. Jepang berhasil menguasai Pulau Tarakan di Kalimantan Timur pada 11 Januari 1942.
Selanjutnya, di bawah pimpinan Letnan Jendral Hitoshi Imamura, pasukan Jepang mendarat serentak di
Bab 5 |
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
83
Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat) dan Kragan (Jawa Tengah) pada 1 Maret 1942. Jepang pun berhasil
menduduki Batavia pada 5 Maret 1942. Tentara Belanda semakin terdesak dan pada 8 Maret 1942 Belanda
menyerah tanpa syarat pada Jepang. Penyerahan tersebut ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian
di Kalijati, Subang. Dalam penandatangan tersebut pihak Jepang diwakili oleh Jendral Hitoshi Imamura,
sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Jendral Terpoorten. Sejak saat itu Indonesia resmi dikuasai oleh
Jepang.
2. Masa Pendudukan Jepang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan
tambang dan hasil pertanian. Selain itu, Indonesia juga
memiliki jumlah penduduk yang banyak. Semua ini tentu
dapat membantu Jepang menghadapi tentara sekutu. Untuk
alasan tersebut, Jepang berusaha keras menguasai
Indonesia.
Untuk memikat hati rakyat Indonesia agar mau
membantu berperang, Jepang melakukan berbagai cara.
Cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut.
a.
Jepang mengizinkan bendera merah putih berkibar.
b.
Jepang mengizinkan lagu Indonesia raya dinyanyikan.
c.
Jepang mengizinkan penggunaan Bahasa Indonesia.
Selain cara-cara tersebut, Jepang juga mendirikan berbagai organisasi di Indonesia. Organisasi
yang dibentuk pada jaman penjajahan Jepang antara lain sebagai berikut.
a.
Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A merupakan organisasi pertama yang didirikan Jepang. Organisasi ini didirikan pada 29
April 1942 sebagai tempat untuk menghimpun rakyat Indonesia dalam menghadapi kekuatan Barat.
Gerakan Tiga A dipimpin oleh Mr. Samsudin. Arti Gerakan Tiga A adalah Jepang Pelindung Asia, Jepang
Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
b.
Majelis A’la Indonesia (MIAI) dan Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi)
Majelis A’la Indonesia (MIAI) dan Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) adalah organisasi-organisasi
Islam yang didirikan oleh Jepang.
c.
Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pusat Tenaga Rakyat (Putera) didirikan pada 16 April 1943. Organisasi ini dipimpin oleh empat serangkai,
yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Tujuan pembentukan
organisasi ini adalah untuk mengajak tokoh-tokoh Indonesia membantu Jepang dalam berperang dengan
sekutu. Bantuan tersebut dapat berupa tenaga atau pemikiran.
d.
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) didirikan pada 8 Januari 1944. Organisasi ini dipimpin langsung
oleh pejabat-pejabat Jepang. Jawa Hokokai terdiri atas berbagai macam hokokai profesi, antara lain Izi
Hokokai (Himpunan Kebaktian Dokter), KJawa Hokokaiyoiku Hokokai (Himpunan Kebaktian para Pendidik),
Fujinkai (Organisasi Wanita), Keimin Bunka Syidosyo (Pusat Budaya), dan Hokokai Perusahaan.
Pada 1943, keadaan Jepang di Asia Pasifik mulai terdesak oleh Amerika Serikat. Untuk melawan
kekuat
an Amerika dan sekutunya, Jepang memerlukan tambahan tentara. Hal ini mendorong Jepang
Gambar 5.16
Propaganda yang dilancarkan Jepang
Sumber:
www.img227.imageshack.us
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
84
untuk memberikan latihan kemiliteran kepada rakyat Indonesia melalui organisasi kemiliteran. Jepang
berharap organisasi kemiliteran yang telah dibentuk ini dapat membantu Jepang melawan Amerika.
Organisasi kemiliteran yang dibentuk Jepang antara lain sebagai berikut.
a.
Seinendan (Barisan Pemuda),
b
.
Keibondan (Barisan Pembantu Polisi)
c.
Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
d.
PETA (Pembela Tanah Air)
e.
Fujinkai (Barisan Perhimpunan Wanita).
f.
Suishintai (Barisan Pelopor).
g.
Jibakutai (Barisan Berani Mati).
h.
Seinentai (Barisan Murid Sekolah Dasar).
i.
Gakukotai (Barisan Murid Sekolah Lanjutan)
j.
Hizbullah (Organisasi pemuda-pemuda Islam yang dididik militer)
3. Tokoh-tokoh yang Berjuang Melawan Jepang
Seperti halnya pada masa penjajahan Belanda, rakyat Indonesia tidak tinggal diam melihat penjajahan
Jepang ini. Rakyat Indonesia terus melakukan perlawanan agar terlepas dari penjajahan. Beberapa tokoh
yang memimpin rakyatnya untuk berjuang melawan penjajah Jepang antara lain Teuku Abdul Jalil, Teuku
Abdul Hamid, K.H. Zaenal Mustafa, dan Supriyadi.
a.
Teuku Abdul Jalil
Teuku Abdul Jalil merupakan tokoh dari Aceh yang melakukan perlawanan kepada penjajah Jepang. Beliau
merupakan seorang ulama dari Cot Plieng, Aceh. Perlawanan tersebut dilakukan tidak lama setelah
Jepang masuk ke Indonesia. Masyarakat Aceh tidak suka terhadap Jepang karena tindakan sewenang-
wenang tentara Jepang. Mereka juga tidak menghormati kehidupan beragama umat Islam yang ada di
Indonesia.
Pasukan Jepang menyerang Cot Plieng pada 10 November 1942. Serangan tersebut dilakukan
pada saat masyarakat sedang melaksanakan salat subuh di masjid. Namun, dengan kesigapan
masyarakat Aceh berhasil menahan serangan tersebut.
Gambar 5.17
Heiho
Sumber:
www.swaramuslim.net
Bab 5 |
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
85
Jepang kemudian melakukan serangan kedua. Mereka membakar masjid yang sedang digunakan
oleh masyarakat untuk salat. Pada penyerangan ini, Teuku Abdul Jalil dapat meloloskan diri. Namun
akhirnya, Teuku Abdul Jalil ditembak saat sedang melakukan salat dan beliau pun meninggal.
Gambar 5.18
K.H. Zaenal Mustafa
Sumber:
www.swaramuslim.net
b.
K.H. Zaenal Mustafa
K.H. Zaenal Mustafa adalah seorang ulama dari Singaparna, yaitu sebuah daerah di Tasikmalaya, Jawa
Barat. Beliau memimpin masyarakat daerahnya untuk melawan penjajahan Jepang. Awal perlawanan
tersebut yaitu penolakan K.H. Zaenal Mustafa untuk membungkukkan badan menghormat Kaisar Jepang
Teno Heika yang berada di Tokyo, Jepang.
Pada 25 Februari 1944, seusai salat Jumat, meletuslah perlawanan bersenjata antara masyarakat
Sukamanah dan pasukan Jepang. Pasukan Jepang berniat menggempur Sukamanah dan menangkap
K.H. Zaenal Mustofa. Pada pertempuran ini, banyak tentara Jepang terluka karena perlawanan
masyarakat Sukamanah. Demikian pula di pihak rakyat Sukamanah, ratusan orang menjadi korban. Hal
ini terjadi karena pasukan Jepang menggunakan senjata api, sedangkan rakyat Sukamanah hanya
bersenjata tajam.
K.H. Zaenal Mustofa dan kawan-kawannya ditangkap oleh pemerintah Jepang. Mereka dimasukkan ke
dalam t
ahanan di Tasikmalaya. K.H. Zaenal Mustofa dan kawan-kawannya yang diangap penting dipindahkan
ke Jakarta. Di penjara, K.H. Zaenal Mustofa disiksa dengan siksaan yang berat. Setelah disiksa, K.H. Zaenal
Mustofa dihukum mati dan dimakamkan di Ancol. Kemudian, jenazahnya dipindahkan ke Singaparna.
c.
Supriyadi
Supriyadi merupakan anggota Peta, yaitu organisasi militer yang dibentuk oleh Jepang. Pasukan Peta
terdiri at
as beberapa batalyon, salah satunya ditempatkan di Blitar. Mereka bertugas untuk melakukan
latihan-latihan dan mengawasi romusha yang dikerahkan untuk membuat kubu-kubu pertahanan di daerah
pantai Blitar Selatan. Mereka menyaksikan betapa beratnya pekerjaan romusha dan betapa sengsaranya
mereka. Makanan yang diberikan tidaklah mencukupi sehingga tubuhnya kurus-kurus dan pakaiannya
pun compang-camping. Banyak di antara mereka yang mati karena kelaparan, kecapaian, dan menderita
sakit malaria.
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
86
Kegiatan 2
Kunjungilah museum atau tempat bersejarah di daerahmu, kemudian buatlah laporan hasil kunjunganmu
tersebut. Mintalah bimbingan gurumu untuk melakukan tugas ini!
Gambar 5.19
Surpriyadi
Sumber:
www.foto-foto.com
Melihat keadaan tersebut, para tentara Peta merasa terpanggil untuk membela rakyat dari kekejaman
Jepang. Di bawah pimpinan Shodanco Supriyadi, mereka sepakat melakukan perlawanan terhadap
Jepang. Kemudian, pecahlah perlawanan tentara Peta pada 14 Februari 1945. Mereka meninggalkan
Blitar setelah membunuh orang-orang Jepang di Blitar. Sebagian di antara mereka menuju ke lereng
gunung Kelud, dan sebagian lagi lari ke daerah Blitar Selatan.
Perlawanan ini cukup menggoncangkan pemerintah pendudukan Jepang, tetapi pada akhirnya
perlawanan ini dapat ditumpas. Alasan dapat ditumpasnya perlawanan ini antara lain:
a.
kurang matangnya perencanaan perlawanan;
b.
tidak adanya kerjasama antara batalyon di satu wilayah dengan batalyon di wilayah lainnya;
c.
tidak siapnya dukungan dari rakyat; dan
d.
mudahnya bangsa kita terkena tipu muslihat Jepang.
Tes
Kemampuan
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan tepat dan jelas.
1.
Sebutkan tujuan Jepang menguasai Indonesia!
2.
Sebutkan organisasi yang dibentuk oleh Jepang!
3.
Sebutkan tokoh yang memimpin perjuangan melawan Jepang di Meredeu Aceh!
Bab 5 |
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
87
Rangkuman
1.
Belanda pertama kali masuk Indonesia pada 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman.
Mereka sampai di Banten yang saat itu merupakan pelabuhan lada utama di Jawa Barat.
2.
Untuk menghindari persaingan antara para pedagang Belanda, pemerintah Belanda membentuk
persekutuan atau kongsi dagang yang diberi nama Vereenigde Ooost Indische Compagnie (VOC)
pada 20 Maret 1602.
3.
Jan Pieterzoon Coen merupakan Gubernur Jendral VOC pertama di Indonesia. Jan Pieterzoon
Coen berhasil menyerang dan merebut Jayakarta dari Pangeran Wijayakrama dan mengganti
nama Jayakarta menjadi Batavia.
4.
Deandels memberlakukan kerja paksa, yang dinamakan rodi, untuk membangun jalan dari Anyer
sampai Panarukan yang panjangnya ± 1.100 km. Ribuan rakyat Indonesia dipaksa bekerja tanpa
henti dan tanpa makanan yang cukup untuk membangun jalan ini. Akibatnya, banyak rakyat
Indonesia yang meninggal dalam kerja paksa ini.
5.
Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai gubernur jendral yang mewakili pemerintah Inggris di
Nusantara. Raffles memberlakukan kebijakan wajib kerja untuk menanam tanaman yang laku di
pasaran dunia seperti kopi dan kayu jati.
6.
Pada masa pemerintahannya, Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa atau
Cultuur
Stelsel
.
7.
Beberapa tokoh yang memimpin perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah antara
lain Pattimura, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, pangeran Antasari, Sisingamangaraja
XII, dan Teuku Umar.
8.
Pada 7 Desember 1941, Jepang berhasil menyerang Pearl Harbour yang merupakan pangkalan
perang Amerika Serikat di Pasifik.
9.
Pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat pada Jepang. Penyerahan tersebut ditandai
dengan ditandatanganinya perjanjian di Kalijati, Subang.
10. Untuk memikat hati rakyat Indonesia dan mau membantu Jepang dalam berperang, Jepang
melakukan berbagai cara. Cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut.
Kesanku
Penjajahan selama ratusan tahun telah menyebabkan rakyat Indonesia sangat menderita. Mereka
tidak hanya kehilangan harta benda, tetapi juga kehilangan nyawa. Oleh karena itu, penjajahan tidak
boleh terjadi lagi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Apakah kamu setuju dengan hal
ini? Ayo jelaskan!
4.
Sebutkan tokoh yang memimpin perjuangan melawan Jepang di Singaparna Tasik Malaya!
5.
Sebutkan usaha yang dilakukan Jepang untuk memikat hati rakyat indonesia!
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
88
a.
Jepang mengizinkan bendera merah putih berkibar.
b.
Jepang mengizinkan lagu Indonesia raya dinyanyikan.
c.
Jepang mengizinkan penggunaan Bahasa Indonesia.
11. Beberapa tokoh yang memimpin rakyatnya untuk berjuang melawan penjajah Jepang antara
lain Teuku Abdul Jalil, Teuku Abdul Hamid, K.H. Zaenal Mustafa, dan Supriyadi.
Bab 5 |
Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
89
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1.
Belanda pertama kali masuk Indonesia pada 1596 di bawah pimpinan ....
a.
Jacob van Neck
b.
Cornelis de Houtman
c.
Jan Pieter Both
d.
J.P. Coen
2.
Daendels adalah gubernur jendral Belanda yang menerapkan sistem ....
a.
rodi
b.
romusha
c.
cultuur stelsel
d.
pelayaran hongi
3.
VOC didirikan pada ....
a.
22 Juni 1596
b.
20 Juni 1598
c.
20 Maret 1902
d.
20 Juni 1604
4.
Belanda mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia pada masa pemerintahan ....
a.
Jan Pieter Both
b.
Van den Bosch
c.
J.P. Coen
d.
Daendels
5.
Nama asli Pangeran Diponegoro adalah ....
a.
Peto Syarif
b.
Pattimura
c.
Antawirya
d.
Teuku Umar
6.
Pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat pada Jepang, penyerahan tersebut ditandai
dengan ditandatangani perjanjian di kota ....
a.
Jakarta
b.
Bandung
c.
Subang
d.
Cirebon
7.
Pemimpin perlawanan terhadap Jepang di Aceh adalah ....
a.
Teuku Umar
b.
Teuku Cut Ditiro
c.
Teuku Abdul Jalil
d.
Teuku Abdul Hamid
Evaluasi Bab 5
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas V
90
8.
Pembantu prajurit Jepang disebut ....
a.
PETA
b.
Heiho
c.
Keibondan
d.
Seinendan
9.
Kerja paksa zaman Jepang disebut ....
a.
rodi
b.
romusha
c.
heiho
d.
keibodan
10. Politik yang digunakan Belanda untuk menguasai raja-raja yang ada di Indonesia adalah ....
a.
devide et impera
b.
eksploitasi
c.
monopoli
d.
politik balas budi
B. Isilah titik-titik berikut ini!
1.
Gubernur jendral yang menerapkan sistem tanam paksa atau cultuur Stelsel adalah ....
2.
Pangeran Antasari memimpin perlawanan rakyat di daerah ....
3.
Perang Diponegoro berlangsung dari ... sampai ....
4.
Barisan perhimpunan wanita pada zaman Jepang disebut ....
5.
Pemberontakan PETA di Blitar terjadi pada ....
C. Kerjakan soal berikut dengan baik!
1.
Jelaskan usaha yang dilakukan Van Den Bosch untuk mengisi kas negara Belanda yang kosong!
2.
Sebutkan latar belakang Perang Paderi!
3.
Sebutkan usaha Jepang untuk memikat hati rakyat Indonesia !
4.
Jelaskan penderitaan rakyat pada masa Jepang!
5.
Sebutkan latar belakang pemberontakan PETA di Blitar!